Connect with us

Politik Identitas Bisa Menyulut Konflik dan Perpecahan

KABAR

Politik Identitas Bisa Menyulut Konflik dan Perpecahan

SYIARNUSANTARA.ID – Pengamat sosial Imam B. Prasodjo mengatakan politik identitas bukan barang baru di era demokrasi. Bahkan, menurutnya, politik identitas menjadi cara ampuh untuk menjaring pemilih sebanyak-banyaknya.

Kendati demikian, ujarnya, strategi ini memiliki risiko yang cukup berbahaya. Menurut Imam, politik identitas bisa memercikan api dan menyulut konflik, terlebih bila dikemukakan secara berlebihan.

Karena itu, Imam meminta masyarakat menyudahi politik identitas. Sebab, ia khawatir, hal ini bisa membuat jurang pemisah lebih terjal apabila perilaku ini terus digulirkan

“Jangan diduplikasi dan digulirkan dengan cara yang sama. Jangan biarkan jurang semakin lebar. Harus dipersiapkan dari sekarang,” kata Imam.

Menurut Imam, dampak politik identitas ini bisa kita redam. Misalnya dengan cara menghentikan menyebut kelompok dengan nama negatif atau name calling. Misal, menyebut suatu kelompok agama kafir, sesat, atau sebagainya.

“Kalau ini tidak dihentikan mereka akan saling menyebut dengan nama-nama negatif. Sebutan itu bisa menyinggung dan menyakitkan lebih dalam,” tutur dia.

karena itu, Imam meminta pemerintah untuk memfasilitasi kelompok yang ingin menyampaikan aspirasinya. Selain itu, tutur Imam, pemerintah juga harus menumbuhkan kesadaran dan pola pikir masyarakat tentang bernegara.

Imam juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk aktif memblokir ujaran kebencian yang tersebar di dunia maya. Walaupun ia sadar, cara tersebut belum bisa menyentuh hingga ke akar.

“Media mainstream juga harus melaksanakan jurnalisme damai untuk meredam isu SARA,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email
Continue Reading
You may also like...
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in KABAR

To Top