Utusan PBB: Keputusan Trump Sebabkan Kerusuhan di Timteng Meningkat

SYIARNUSANTARA.ID – Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov mengatakan terjadi peningkatan kerusuhan di wilayah tersebut menyusul pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Karena itu, ia menyatakan keprihatinannya kepada Dewan Keamanan PBB, dalam sidang darurat Dewan Keamanan mengenai Yerusalem, beberapa waktu lalu.

Sidang Khusus Dewan Keamanan diselenggarakan atas permintaan delapan negara anggota Dewan Inggris, Prancis, Mesir, Italia, Swedia, Uruguay, Bolivia dan Senegal.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan menentang setiap tindakan sepihak yang akan membahayakan prospek perdamaian buat Palestina dan Israel.

Menurutnya, bentrokan di Tepi Barat Sungai Jordan, Jalur Gaza dan Yerusalem merebak setelah pengumuman Trump pada Rabu (6/12).

karena itu, Mladenov mendesak semua pemimpin masyarakat, politik, dan agama untuk menahan diri dari ucapan yang bisa makin meningkatkan kerusuhan.

“Rakyat biasa Israel dan Palestina lah yang harus hidup dengan kerusuhan,” kata Mladenov seperti dikutip dari Xinhua, Ahad (10/12).

Ia mengatakan, ada risiko serius hari ini bahwa kita mungkin menyaksikan rantai aksi sepihak, yang hanya dapat mendorong kita makin jauh dari mewujudkan sasaran bersama kita, perdamaian.

“Dari semua masalah status akhir dalam konflik Palestina-Israel sebagaimana dinyatakan di dalam Kesepakatan Oslo seperti pengungsi, permukiman, keamanan, perbatasan dan lain-lain, status Yerusalem  adalah masalah yang paling rumit dan berat,” ujarnya.

Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada para pemimpin Israel dan Palestina, dengan dukungan masyarakat internasional, untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri pendudukan.

Menurutnya, tak ada rencana B buat penyelesaian dua-negara, dengan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan Palestina.