Connect with us

Kaum Radikal Dinilai Lebih Mahir Memanfaatkan Teknologi

KABAR

Kaum Radikal Dinilai Lebih Mahir Memanfaatkan Teknologi

SYIARNUSANTARA.ID – Sebuah kajian penelusuran percakapan di dunia maya yang disebut web scrapping menemukan bahwa penyebar ajaran radikal lebih ‘lincah’ menggunakan teknologi dibanding penganut agama moderat atau tradisional.

Irendra Radjawali, pengamat data yang berbasis di Jerman, menelusuri media sosial Twitter dengan menggunakan piranti lunak yang dapat menyaring algoritma internet.

Dengan menggunakan 300 kata kunci terkait radikalisme -seperti ISIS, jihad, kafir, Syria- Radjawali berhasil memetakan titik panas percakapan terkait radikalisme di Indonesia.

Dari penelusuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, diketahui bahwa ‘titik panas’ pembicaraan terkait radikalisme banyak terjadi di Sumatera dan beberapa kota di Jawa.

Namun, menurutnya informasi ini bukan representasi kenyataan. Masih harus dibenturkan dengan apa yang terjadi di lapangan.

Word cloud (awan kata-kata) bukan representasi dari kenyataan. Representasi dari perilaku orang di dunia maya. Artinya bahwa dia muncul di Sumatera dan di Jawa bukan berarti yang mentwit di Jawa dan Sumatera,” kata Radjawali.

“Buat saya dua dunia paralel ini perlu kita mengerti. Dunia maya dan nyata. Temuan seperti yang saya lakukan tidak bisa diambil begitu saja harus dibenturkan dengan kenyataan. Kalau tidak, bahaya,” terangnya.

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

More in KABAR

To Top